Minggu, 13 Juli 2008

SEPUTAR ALKITAB


Seputar Alkitab - Bag I

Introduksi:

Suatu agama paling tidak mempunyai 4Cs yakni Creed, Code, Cult dan Community. Code yang dimaksud adalah kumpulan tulisan-tulisan yang menjadi pedoman penganut agama tersebut (community). Dalam agama Kristen, Code yang dimaksud adalah Alkitab. Sejak jaman reformasi Alkitab mempunyai kedudukan tinggi dalam iman Kristen, meskipun tidak sampai pada tingkat pemujaan (bibliolatri).

Rasul Paulus percaya bahwa setiap tulisan yang diilhamkan Allah (theopneutos -God breathed) memang bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran (1 Tim 3:16-17). Bertolak dari penafsiran atas teks tersebut umat Kristen (yang mempercayainya), Alkitab adalah firman Allah yang dituliskan (the written Word). Dalam kecupetan dan keterbatasan pemahaman, CB berusaha membahas beberapa hal dalam oret-oretan kali ini. Diantaranya adalah:

  • Alkitab adalah Firman Allah.

  • Konsep Pewahyuan Alkitab (Alkitab buku Insani sekaligus ilahi).

  • Keunikan Alkitab.

  • Struktur penulisan Alkitab.

  • Beberapa contoh kesulitan memahami Alkitab, diantaranya: (1) Ayat-ayat yang sepertinya kontradiksi, (2) Ayat-ayat yang sulit dimengerti

Alkitab Firman Allah ??

Dalam beberapa paham teologia, ada 3 istilah yang sangat terkenal yaitu:

1. Alkitab menjadi firman Allah. Dalam mengerti dan memahami firman Allah, seringkali banyak teolog/pendeta membuat dua istilah yaitu Logos dan Rhema. Rhema adalah makna suatu kata/ayat yang menjadi ‘bermakna’ karena sangat menyentuh hati seseorang (pribadi). Sedangkan yang dimaksud Logos adalah makna hakiki yang melekat pada suatu kata /ayat, tidak peduli apakah hal itu mengena kepada seseorang atau tidak. Nah yang dimaksud dengan istilah ‘Alkitab menjadi firman Allah’ adalah ketika teks-teks kitab suci tersebut ‘menyentuh’ hati saya secara pribadi. Bahaya dari pemahaman ini adalah satu ayat bisa menjadi rhema buat seseorang namun tidak demikian bagi orang lain. Bahaya lain adalah ada suatu ketika di mana Alkitab bukan firman Allah.

2.Alkitab mengandung firman Allah. Paham ini muncul karena adanya keraguan atas beberapa teks atau ayat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut atau tidak masuk akal kita. Misalnya, teks-teks dalam PL yang menganjurkan bangsa Israel untuk memusnahkan suatu bangsa (Ul 20:10-17),[1] adanya catatan tentang hal-hal yang tak senonoh, seperti kasus perselingkuhan Daud-Batsyeba[2], teks2 yang seolah-olah berbau porno (kitab Kidung Agung), ada juga perkataan2 manusia bahkan Iblis[3] didalamnya. Jadi mustahil Alkitab seluruhnya adalah firman Allah. Bagi mereka, yang benar adalah Alkitab mengandung firman Allah. Akan tetapi, bahaya dari pandangan ini adalah kita akan sibuk memilah-milah mana yang firman Allah dan mana yang bukan.

3. Alkitab adalah Firman Allah. Paham ini percaya, sekalipun Alkitab mengandung bahan-bahan yang ‘diragukan’ (no 2. ) di atas, itu semua tetap merupakan firman Allah karena semuanya diwahyukan oleh Allah sendiri. Gereja2 reformasi percaya dan memahami bahwa Alkitab sebagai firman Allah.

Konsep Pewahyuan Alkitab

Dalam konsep pewahyuan kitab suci ada 4 konsep pewahyuan yang umum dianut oleh para pangikutnya yaitu:

1. Neo-Orthodox theory, menurut pandangan ini Alkitab adalah catatan kesaksian atas firman Allah. Karena keterbatasan manusia yang mencatat nya maka sangat mungkin mengandung bias, kesalahan dan paradoks.

2. Dictation theory, menurut pandangan ini Alkitab didiktekan kata demi kata secara langsung. Pandangan ini dipegang demi menjaga ‘wibawa’ kitab suci yang dipegang menjadi pegangan yang mereka percayai, banyak pendiri agama mengklaim bahwa ayat2 yang tertulis dalam kitab suci mereka adalah turun langsung dari langit atau didiktekan oleh Allah secara langsung kepada si penerima wahyu. Mereka mengutip beberapa ayat seperti (Jer 26:2; Why 2:1, 8) untuk mendukung pandangan mereka, namun hal ini tidak sepenuhnya tepat karena para penulis juga mengemukakan pandangan mereka sendiri seperti Gal 1:6; 3:1; Fil 1:3,4,8.

3. Limited inspiration theory, menurut pandangan ini Alkitab memang diinspirasikan, namun terbatas pada aspek2 tertentu. Allah memang membimbing para penulisnya, namun juga mengijinkan mereka bebas berekspresi dalam pemikiran mereka masing terhadap sejarah dan pengalaman hidup mereka. Sehingga memungkinkan Alkitab mungkin mengandung kesalahan dalam sejarah. Namun mereka percaya Alkitab tidak mungkin salah dalam pengajaran.

4. Plenary verbal inspiration theory, menurut pandangan ini Alkitab diinspirasikan secara penuh dan sempurna seluruh teks dari Kej-Why, termasuk didalamnya detai2 secara historis maupun ajaran. Roh Kudus membimbing para penulis bersama2 dengan membiarkan mereka menggunakan seluruh aspek kepribadian para penulis (pengalaman, latar belakang budaya, pendidikan juga keterbatasan2 mereka) untuk menghasilkan Alkitab seperti yang kita punya saat ini. Dengan perkataan lain Allah memimpin dan mengarahkan (superintedence) [4] penulis Alkitab melalui roh-Nya untuk menuliskan firman-Nya. Pimpinan Allah mengandung makna bahwa Allah membiarkan dan mengijinkan kepribadian, latar-belakang penulis dan lingkungan sekitar dalam mempengaruhi gaya penulisan dan isi tulisannya. Namun demikian, hasil tulisannya itu tetap sesuai dengan maksud dan rencana Allah. Jadi, dapat dikatakan Alkitab adalah firman Allah oleh karenanya bersifat ilahi, sebaliknya Alkitab juga dituliskan oleh manusia dalam bahasa manusia oleh karenanya bersifat insani. Dengan perkataan lain dapat dikatakan bahwa Alkitab adalah buku yang bersifat ilahi sekaligus bersifat insani (Divinity in humanity).

Mengingat sifat dan proses penulisannya, maka ketika kita mencoba memahami suatu teks, kita perlu mengetahui latar belakang penulisan suatu ayat, perikop, atau suatu kitab. Kita tidak boleh mengatakan “Menurut Roh Kudus, beginilah makna ayat ini”, pada hal kita tidak mau berusaha memahami makna asli teks tersebut. Kita akan meninjau lebih lanjut mengenai cara menafsir suatu teks pada session praktika mendatang. Tetapi sebagai sekedar upaya ‘selayang pandang’ ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam ‘menafsir’ suatu ayat/teks:

  • Siapa penutur/penulis teks tersebut, mengapa dia menulis demikian.

  • Siapa penerima/pembaca teks tersebut.

  • Kondisi, latar belakang politik, sosial, budaya ketika teks tersebut ditulis, hal ini akan membantu kita untuk mengetahui mengapa dan bagaimana teks tersebut ditulis. Untuk itu diperlukan buku2 pembantu seperti pengantar Alkitab (PL/PB),[5] buku2 tafsiran atau Alkitab FAYH, NIV Bible Study dlsb.

(bersambung ke bagian 2)



[1] R. A. Torrey, Jawaban bagi Keraguan Anda, (Bandung: Kalam Hidup, tanpa tahun), 43-48.[2] 2 Sam 11.[3] Kej 3:1-6, Mat 4:1-11.[4]Bandingkan pemakaian kata dipimpin oleh Roh Kudus dalam 1 Pet 1:21 dan diarahkan oleh angin dalam Kis 27:15-17, yakni “driven, directed and carried along” seperti kapal yang dikendalikan oleh angin. Hal ini bukan berarti yang nahkoda tidak aktif atau diam saja. Dia tetap mengerahkan segenap tenaga, pengetahuan dan kemampuannya untuk mengarahkan kapal, namun tetap saja arah anginlah yang akhirnya menentukan. Demikian juga dengan inspirasi kitab suci, meskipun latar belakang, kepribadian dan kemampuan penulis Alkitab tetap berguna dan berfungsi sebagaimana biasanya namun Roh Kudus tetap mengarahkan arah, tujuan dan maksud penulisan sedemikian hingga tujuan dan isi Alkitab tidak bias dan tidak salah sesuai maksud sang Pewahyu.


KEISTIMEWAAN ALKITAB

Banyak teolog dan ahli kitab yang berusaha memberikan daftar keistimewaan Alkitab. Dan memang banyak hal yang menjadikan Alkitab begitu istimewa bagi kita, di antaranya adalah[1]:

1. Isinya Yang Masuk Akal. Meskipun hal ini bukan menjadi alasan utama saya, namun ini menjadi alasan yang mula-mula membuat saya percaya. Ketika para ilmuwan sibuk berdebat dan mencari asal mula terjadinya alam semesta dengan berbagai teori dan hipotesa yang masih belum sahih hingga kini, Alkitab menyatakan dengan akurat dari apa dan oleh siapa alam ini tercipta. Contoh lain lagi adalah manusia dicipta dari debu, kemudian kimia organik membuktikan bahwa sel-sel makhluk hidup (manusia ) terdiri oleh 21 unsur organik yang semuanya sesuai dengan kandungan kimia tanah. Tetapi sekali lagi, bukan karena Alkitab masuk akal saya maka saya percaya, justru sebaliknya ketika akal saya masuk Alkitab atau lebih tepatnya akal saya ditaklukan olehnya. Maka sejak saat itu saya percaya kepadanya tanpa syarat lagi.

2. Isinya Yang Mengherankan. Ini hal yang paling istimewa menurut saya. Coba bayangkan Alkitab adalah suatu buku yang terdiri dari 66 jilid, dengan +/- 40 pengarang yang berbeda-beda, dengan latar belakang budaya dan pendidikan yang berbeda[2], rentang waktu penulisan yang lebih kurang 2000 tahun[3], rentang geografis yang sangat jauh dari Mesir hingga Roma dan Babel hingga Israel; namun mempunyai kesesuaian dan kesatuan tema (pokok pikiran) dan ajaran yang mengagumkan. Tidak akan ada suatu buku dengan cirri-ciri tersebut jika tidak dikarang (diilhami) oleh seorang pengarang yang lintas tempat, waktu, dan budaya (Mahatahu dan Mahahadir) dan itu hanya dimungkinkan oleh Allah sendiri. Tepatlah apa yang dikatakan oleh rasul-rasul Tuhan mengenai hal itu seperti yang tercatat dalam 2 Tim 3:16 dan 2 Ptr 1:21.

3. Kesempurnaan Ajarannya yang tiada terbandingi. Suatu kesatuan tema tentang sejarah penyelamatan manusia, yang disampaikan dengan begitu lengkap, sempurna dan transparan dalam buku ini. Baik disinggung dari sisi Allah yang Mahakudus, Mahakasih dan sekaligus Mahaadil, juga dari sisi manusia yang sempurna (segambar dengan Allah), lalu jatuh dalam dosa, pemberontakan dan sarana penebusannya. Tidak ada fakta yang berusaha ditutupi mengenai kebejatan manusia meskipun dia umat kesayangan Allah sendiri atau bahkan yang bergelar “biji mata Allah” sekalipun. Dari rencana keselamatan yang bersifat universal dan global, hingga juga menyentuh pula hal-hal yang bersifat pribadi dan detail. Demikian pula dari jenis penulisanya dari puisi hingga sejarah, dari laporan hingga pewahyuan.

4. Nubuatan-nubuatanya yang digenapi. Terlalu banyak untuk disebutkan nubuatan-nubuatan yang telah digenapi dalam Alkitab, misalnya tentang kehancuran kota-kota Babel, Niniwe, Tirus. Tentang pembuangan Israel ke Babel dalam PL ataupun penghancuran Yerusalem (70 AD) dalam PB. Yang lebih mengherankan lagi adalah nubuatan tentang Yesus Kristus sang Mesias yang merupakan tokoh sentral dalam buku ini. Tidak kurang dari 333 nubuatan dalam PL tentang Dia baik tentang kelahiran-Nya (tempat, cara, melaui, nama), hidup-Nya (tempat, karya, bagaimana), kematian-Nya (cara, tempat), dan kebangkitan-Nya yang tergenapi. Peter W. Stoner, seorang ahli matematika, bersama para mahasiswanya membuat angka kemungkinan dari delapan ayat nubuat tentang Yesus dalam PL yang digabung, akan mempunyai nilai kemungkinan 1: 1032.[4] Jadi dari 1032 kemungkinan, hanya akan ada satu yang mungkin digenapi dengan tepat, dan Alkitab mencatat hal itu dengan tepat oleh sang Mesias. Selain membuktikan bahwa Alkitab adalah buku yang bersifat Ilahi, tokoh yang menggenapinya pun tokoh Ilahi pula.

5. Daya tariknya yang abadi. Tidak ada buku populer manapun yang punya nilai “best seller”, yang melebihi angka penjualan Alkitab dalam rentang waktu yang sekian lama. Tidak ada pula yang menempati posisi tersebut sepanjang masa sejak terbit hingga kini. Sekedar untuk diketahui tidak kurang 2,000,000 eksemplar tiap tahun dan diterjemahkan oleh tak kurang dari 2000 bahasa suku. Dibaca dan didengar dari berbagai golongan terpelajar hingga yang tidak berpendidikan sekalipun. Bahkan, ada yang membacanya ulang hingga ratusan kali (misalnya George Muller).

6. Ketepatan Ilmiahnya. Meskipun bukan buku ilmiah, beberapa catatan yang ada didalamnya mempunyai ketepatan yang mengagumkan. Diantaranya adalah pemecahan teka-teki tentang umur bumi yang hilang sehari, tentang penemuan-penemuan arkheologi seperti piramida di Mesir, kekayaan Salomo, drainase Babilonia, reruntuhan menara Babel, dan yang terus akan ditemukan semakin menambah dukungannya terhadap Alkitab[5]. Juga misteri punahnya dinosaurus dan umur manusia memendek dengan Air bah[6].

7. Pemeliharaanya yang Ajaib. Alkitab adalah sebuah buku yang telah berusia lebih dari 2000 tahun, berusaha dimusnahkan baik secara fisik (dengan dibakar, dihancurkan) maupun secara pengaruh (diserang, dikritik, dicari kesalahannya, dilarang terbit dan sebagainya). Namun, faktanya hingga saat ini Alkitab tetap kuat pengaruhnya (dibaca, diselidiki) bahkan terus bertahan. Yang menarik juga pada masalah kanonisasi, dari sekian buku yang ditulis dan beredar hanya ke 66 buku tersebut yang dipilih dan teruji sepanjang sejarah. Meskipun ada buku-buku lain yang berusaha memalsukan dan merontokkan kanon itu sendiri, sebut saja ‘injil2’ gnostik seperti Injil Thomas, Injil Filipus, Injil Maria, Injil Yudas dlsb, juga Injil Barnabas yang lebih kemudian. Namun jumlah dan susunan kitab-kitabnya tetap dan tidak berubah. Tidak pernah ada sebelumnya dan tidak akan pernah ada buku se-ajaib ini. Pasti ada seorang pemilik yang sangat mencintai dan melindunginya senantiasa dari setiap ancaman yaitu Allah sendiri.

8. Kuasanya yang Mengubahkan.Tak perlu mencari terlalu jauh jaman dulu seperti Luther, Calvin, Wesley bersaudara, John Newton yang diubah hidupnya oleh Alkitab. Di negara kita ada orang-orang yang sebelumnya menetang Alkitab akhirnya menjadi pembela Alkitab, sebut saja Hamran Ambrie, Yusuf Roni,dll. Bahkan ada yang bertobat karena lembaran Alkitab yang dipakainya untuk merokok di penjara. Terlalu banyak untuk disebutkan, dan saya pun terhisab didalamnya.

R Struktur Penulisan Alkitab.

Kanon[7] Alkitab yang kita pakai terdiri atas 66 kitab, terdiri atas 39 kitab untuk PL dan 27 kitab untuk PB. Kanon PL kita ini mengikuti kanonisasi hasil konsili Rabi2 Jamnia (90 M) sedangkan PB secara de-jure dikanonkan melaui konsili Cartagho (397 M), meskipun secara de facto sudah mulai dipakai sejak awal abad ke II.

Perjanjian Lama:

R Kitab-kitab Musa (Torah) yang terdiri atas 5 kitab yaitu Kej, Kel, Im, Bil, Ul. Secara tradisional diakui penulisnya adalah Musa, namun sesungguhnya tidak diketahui secara pasti, hanya perlu diingat Ul pasal terakhir yang bercerita tentang kematian Musa tidak mungkin ditulis oleh Musa.

Ê Kejadian (Genesys) menceriterakan tentang penciptaan dunia dan manusia, sejarah purbakala dan sejarah nenek moyang Israel.

Ê Keluaran (Exodus) menceriterakan tentang berdiammya suku2 Israel di Mesir dan pembebasan mereka dari sana yang dipimpin oleh Musa, juga bercerita pemberian hukum2 Allah kepada umat kepunyaanNya itu.

Ê Imamat (Leviticus), berisi hukum2 kultis (agama: kurban, penyembahan dlsb.) dan hukum2 ethis (moral).

Ê Bilangan, disebut demikian karena banyak pemaparan angka2 didalamnya, meskipun setting yang dipakai adalah perjalanan di padang gurun (selama 40 tahun itu). Didalamnya juga termuat hukum2, daftar2 dlsb.

Ê Ulangan (Deuteronomy), disebut demikian karena seolah penceriteraan ulang kitab Keluaran juga elaborasi yang lebih luas. Dibuka dengan khotbah pendahuluan, selanjutnya berisi hukum2 dibidang kultis , dan hukum2 ethis dan sosial politis, akjirnya nyanyian Musa dan ceritera mengenai kematiannya.

R Kitab-Kitab Sejarah (Khetuvim) yang terdiri atas 12 kitab seperti: (Yos, Hak, 1Sam, 2Sam, 1Raj, 2Raj, 1Taw, 2Taw, Ezr, Neh, Rut, Est). Kitab2 ini juga sulit ditentukan siapa penulisnya, namun secara tradisional beberapa kitab (kecuali Hakim2, Raja2 dan Tawarikh) mengindikasikan penulis atau tokoh sentral dalam buku tersebut.

R Kitab-kitab Puisi (5 kitab yaitu: Ayb, Mzm, Amz, Pkh, Kid).

o Ayub secara tradisional diakui sebagai kitab tertua mungkin sebelum tradisi Israel ada, dan dipercaya ditulis oleh tokoh Ayub itu sendiri.

o Mazmur, merupakan kompilasi nyanyian2 liturgis bagi jemaat Yahudi yang sebagian besar ditulis Daud, namun juga ada tulisan Salomo, Musa dan pujangga2 kerajaan Israel.

o Amsal, Pengkhotbah dan Kidung Agung dipercaya ditulis oleh Salomo.

Catatan: karena bentuk tulisan2 ini adalah puisi maka tidak bisa ditafsir secara naratif ataupun tekstual. Diperlukan dasar pengetahuan tulisan sastra2 Yahudi untuk menafsir secara baik dan benar.

R Kitab-kitab Nabi (Neviim), yang terdiri atas nabi2 besar (5 kitab yaitu: Yes, Yer, Rat, Yeh, Dan) dan nabi2 kecil (12 kitab yaitu: Hos, Jo, Am, Obj, Yun, Mi, Nah, Hab, Zef, Hag, Zak dan Mal). Pembagian nabi2 besar dan kecil di sini tidak menunjuk kepada pribadi atau kuasa, melainkan kepada panjang-pendeknya tulisan2 mereka. Secara tradisional kitab2 ini ditulis oleh para nabi yang namanya menjadi nama buku2 tersebut. Ratapan juga ditulis oleh Yeremia, sehingga ia dikenal sebagai nabi peratap.

Catatan: PL sering disebut TaNaKh (Torah, Neviim dan Khetuvim). Pembagian di atas hanya untuk memudahkan kita, karena pada TaNaKh Yahudi kitab2 puisi masuk dalam Khetuviim.

Perjanjian Baru:

R Injil terdiri atas injil2 sinoptis (Mat, Mrk, Luk) dan Yoh.

R Sejarah (Kis)

R Surat-surat Rasuli (21 kitab) yang terdiri atas surat2 umum (Rom, 1Kor, 2Kor, Gal, Ef, Fil, Kol, Tes, Ibr, Yak, 1Pet, 2Pet, 1Yoh, 2Yoh, 3Yoh, Yud) dan surat2 pribadi (1Tim, 2Tim, Tit, Fil).

R Apokaliptik (Wahyu) Meskipun sangat sulit mengetahui siapa penulis2 kitab2 yang ada dalam PB namun secara tradisional kita percaya bahwa kitab2 itu ditulis oleh orang2 yang namanya diberikan kepada kitab2 tersebut. Kecuali Kisah rasul (Lukas), Surat2 Paulus (Rom-Fil), Wahyu (Yohanes), Ibrani (tidak jelas). Meskipun demikian kita percaya siapaun penulisnya yang pasti mereka menulis atas pimpinan Roh Kudus.

Gereja Katholik Roma mempunyai beberapa kitab (10) tambahan dalam PL mereka, yaitu: Tobit, Kitab Yudit, Kebijaksanan Salomo, Kitab Yesus bin Sirakh, Kitab Barukh, Tambahan Daniel, Tambahan Ester, Surat Nabi Yeremia, Kebijaksanan Salomo,I Makabe, II Makabe, mereka menyebutnya deuterokanonika (kanon kedua), sedangkan bagi fihak protestan menyebutnya apokrifa (kitab2 layak baca meskipun tidak diwahyukan). Selain itu ada beberapa injil2 Gnostik seperti disebutkan di muka, Surat Arietas (yang menceriterakan kenaikan Musa ke surga), Kitab2 Yobel, Buku Henokh (riwayat Adam dan Hawa) yang masuk kategori pseudographia (kitab2 palsu)


Daftar Pustaka:

  1. Rindernour, Fritz. Dapatkah Alkitab dipercaya, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.

  2. Van Bruggen, Jakob. Siapa Yang Membuat Alkitab. Surabaya: Momentum Christian Literature, 2002.

  3. Crampton, W. Garry. Verbum Dei. Surabaya: Momentum Christian Literature, 2000.

  4. Ord, David Robert dan Coote, Robert B. Apakah Alkitab Benar (Memahami Kebenaran Alkitab pada Masa Kini. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.

  5. Orr, William W. 10 Alasan Mengapa saya percaya Alkitab adalah Firman Allah. Bandung:Kalam Hidup, tanpa tahun.

  6. Torrey, R. A. Jawaban bagi Keraguan Anda. (Bandung: Kalam Hidup, tanpa tahun), 43-48.

Buku-2 yang dianjurkan:

1. Drane, John. Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia: 2001.

2. Drane, John. Memahami Perjanjian Lama (3 buku). Jakarta: PPA, 2002.

3. LaSor, W.S.; Hubbard, D.A. dan Bush, F.W. Pengantar Perjanjian Lama (1&2). Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1999.

4. Tenney, Merrill C. Survey Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas, 1997.

5. Kaiser Jr, Walter C. Ucapan Yang Sulit Dalam Perjanjian Lama. Malang: Dept. Literatur SAAT, 1999.

6. Davids, Peter H. Ucapan Yang Sulit Dalam Perjanjian Baru. Malang: Dept. Literatur SAAT, 2000.

7. Bruce, F.F. Ucapan Yesus Yang Sulit. Malang: Dept. Literatur SAAT, 1999.

8. Brauch, Manfred T. Ucapan Yesus Yang Sulit. Malang: Dept. Literatur SAAT, 1999.

9. Baxter, J Sidlow. Menggali Isi Alkitab (Jilid 1-4). Jakarta: YBK-OMF – BPK Gunung Mulia, 1982.

10. Guhtrie, Donald. New Testament Introduction, Downers Grove: Intervarsity Press, 1990.

11. Archer, Gleason L. Encyclopaedia Bible Difficulties. Grand Rapids: Zondervan Publishing House, 1982.


[1]William W. Orr, 10 Alasan Mengapa saya percaya Alkitab adalah Firman Allah, (Bandung: Kalam Hidup, tanpa tahun).

[2]Ada raja seperti Daud, pemimpin seperti Musa, Nabi seperti Yesaya, nelayan seperti Petrus, reporter dan tabib seperti Lukas, theolog seperti Paulus dan bermacam-macam lagi

[3]Ayub dipercaya sebagai buku tertua 1800-2000 BC dan Wahyu dianggap sebagai buku yang termuda 95 AD (Sumber NIV Bible Study)

[4]Fritz Rindernour, Dapatkah Alkitab dipercaya, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000), 96-99.

[5]Joseph P Free dan Howard F Vos, Arkeologi dan Sejarah Alkitab, (Malang: Gandum Mas, 2002).

[6]Lee Grady, Alkitab & Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: CV Mitra, 1994).

[7]Artinya galah/tongkat pengukur. Kanon dalam kekristenan mengandung makna Kitab2 yang diakui keabsahannya sebagai firman Allah dan dijadikan standart moral dan pemberitaan umat Kristen.

[8] Torrey, Ibid.

[9] Ibid, 65-67.


SUMBER :http://cbodho.wordpress.com/2007/09/26/seputar-alkitab-bag-ii/